RESUME BUKU
“BEGINI
SEHARUSNYA MENJADI GURU”
Karya: Fuad bin Abdul Aziz
Asy-Syalhub
Pendahuluan
Profesi
sebagai pendidik merupakan posisi sosial yang paling strategis dalam sebuah
sistem. Karna dengan memegang nama sebagai pendidik merupakan sebuah kehormatan
dan kemuliaan dalam masyarakat tak terkecuali dalam agama Islam. Di pundak
seorang pendidik terpikul tanggung jawab yang agung yaitu membentuk generasi
dan mengarahkannya kepada jalan Allah. Dalam buku “Begini Seharusnya Menjadi
Guru (Panduan Lengkap Metodologi Pengajaran Cara Rasulullah)” ini menjelaskan
berbagai macam materi dan mekanisme yang seharusnya seorang guru lakukan dengan
berasas pada pengejaran Rasulullah saw, sebagai teladan serta guru perabadan
terbaik sepanjang masa.
BAGIAN PERTAMA
Pada pembahasan awal, buku ini
menjelaskan perihal sikap dan sifat-sifat dan karaktek yang seharusnya dimiliki
seorang guru, pembahasan ini mengartikan bahwa sebelum bisa mengajarkan sebuah
pemahaman ilmu kepada orang lain baik, pemahamanruhiyah(rohani), fikrah(pemikiran),
maupun jism (fisik), tentulah seorang
guru harus melayakkan dirinya berdasarkan pada sifat-sifat mulia dan karakter
yang Nabi ajarkan. Selain itu seorang guru haruslah mempunyai akhlak, pemikiran
dan tutur kata yang baik. Karena sejatinya dengan memilih jalan menjadi seorang
pendidik berarti harus berupaya kepada diri sendiri untuk bisa dijadikan qudwa
(teladan) bagi para muridnya. Seperti sifat
senantiasa menghadirkan niat Ikhlas sebagai kunci dasar pengamalan ilmu
dan mengokohkan tujuan mengajarnya yang hanya diorientasikan keridhaan Allah.
Sifat jujur sebagai mahkota yang memiliki cahaya terang benderang yang dimiliki
seorang guru karena ini merupakan landasan kepercayaan murid terhadap gurunya.
Sifat Konsisten antara ucapan dan perbuatan. Dan sifat Matinuul Khuluq(Akhlak yang kokoh) lainnya. Tidak lupa seorang guru
haruslah tetap melakukan konsultasi dengan orang lain yang dianggap lebih faqih (paham) dari dirinya, agar
sama-sama dapat menyebarkan manfaat, menjaga kebaikan dan mengoreksi terhadap
prilaku yang dilakukan.
BAGIAN KEDUA
Pada pembahasan selanjutnya, seorang
guru wajiblah mengetahui tugas dan kewajibannya sebagai pendidik. Jika saat ini
banyak para siswa yang menyukai kekerasan, berpikiran negative melebihi batas
usianya, serta melakukan berbagai macam tindakan asusila bahkan mengacu pada
kriminalitas, maka tugas dan kewajiban gurulah yang harus memperbaiki keadaan
pelajar pada saat ini dengan menanamkan akidah yang benar dan senantiasa
berusaha memantapkan kualitas iman siswa pada saat proses belajar mengajar.
Karena seorang guru dituntut untuk mendidik, tidak hanya menyampaikan materi
pelajaran. Sikap-sikap yang dilakukan guru secara langsung juga dibahas pada
bagian ini. Pembelajaran yang lembut dengan metode yang sudah dikuasai secara
matang. Tidak menyebutkan nama secara langsung ketika memberi teguran yang
merupakan etika dasar yang harus dilakukan seorang guru. Senantiasa memberikan
nasihat baik arahan maupun peringatan. Memberikan penghargaan kepada murid atas
usaha yang mereka lakukan, dan terakhir selalu memberi salam saat berjumpa
dengan murid-muridnya. Merupakan contoh kecil yang harus diperhatikan dan tentu
hal ini telah dicontohkan oleh rasulullah saw 14 abad silam.
BAGIAN KETIGA
Pada bagian terakhir buku ini,
pembahasan lebih mengarah kepada aplikasi karena berkaitan dengan sistem dan
metode yang digunakan saat mengajar. Metode yang dianjurkan dan telah terbukti
efektif dalam pengaplikasiannya berupa:
1.
Metode Penjagaan kontak (dengan intensif secara berkala
memperhatikan pendengan dan penglihatan antara guru dan siswa).
2.
Metode praktik (Peragaan) yang mempunyai dampak besar dalam
ingatan murid.
3.
Metode dialog dan Pendekatan logika sebagai pengantar
pemahaman ilmu agar lebih mudah dicerna.
4.
Metode lewat kisah yang mengajarkan pentingnya hikmah dan
perkembangan imajinasi murid.
5.
Metode permisalah sebagai penyampaian yang tepat dan efektif
dan hal ini sudah dianjurkan oleh Allah swt dalam surat Az-Zumar:27,
Al-Ankabut: 43 dan masih banyak lagi.
6.
Metode dengan membangkitkan rasa penasaran.
7.
Metode menggunakan Isyarat (gerakan tangan dan kepala) yang
menjadikan pembelajaran lebih efektif
8.
Menggunakan Gambar, memberikan kerang berpikir, sistematis
dan jelas.
9.
Menerangkan masalah-masalah yang penting menggunakan metode
penafsiran.
10. Memberi ruang kesempatan
kepada murid untuk mencari jawaban.
11. Menanamkan pentingnya repeating (pengulangan) dan
menyampaikan.
12. Melontarkan pertanyaan ilmiah
yang masih samar untuk menguji kemampuan otak siswa.
13. Penggunaan motivasi untuk
melakukan pertanyaan.
14. Mempresentasikan pertanyaan
dan menentukan jawaban yang sesuai dengan kondisinya.
15. Memberikan penilaian untuk
mengukur seberapa bagus hasil pemikirannya.
SYUKRON, JAZAAKUMULLAHU KHOIRON....BERMANFAAT BANGET NII..
BalasHapus