Sabtu, 07 Maret 2015

RESUME BUKU BEGINI SEHARUSNYA MENJADI GURU



RESUME BUKU




“BEGINI SEHARUSNYA MENJADI GURU”
Karya: Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub

Pendahuluan

            Profesi sebagai pendidik merupakan posisi sosial yang paling strategis dalam sebuah sistem. Karna dengan memegang nama sebagai pendidik merupakan sebuah kehormatan dan kemuliaan dalam masyarakat tak terkecuali dalam agama Islam. Di pundak seorang pendidik terpikul tanggung jawab yang agung yaitu membentuk generasi dan mengarahkannya kepada jalan Allah. Dalam buku “Begini Seharusnya Menjadi Guru (Panduan Lengkap Metodologi Pengajaran Cara Rasulullah)” ini menjelaskan berbagai macam materi dan mekanisme yang seharusnya seorang guru lakukan dengan berasas pada pengejaran Rasulullah saw, sebagai teladan serta guru perabadan terbaik sepanjang masa.

BAGIAN PERTAMA  
  
Pada pembahasan awal, buku ini menjelaskan perihal sikap dan sifat-sifat dan karaktek yang seharusnya dimiliki seorang guru, pembahasan ini mengartikan bahwa sebelum bisa mengajarkan sebuah pemahaman ilmu kepada orang lain baik, pemahamanruhiyah(rohani), fikrah(pemikiran), maupun jism (fisik), tentulah seorang guru harus melayakkan dirinya berdasarkan pada sifat-sifat mulia dan karakter yang Nabi ajarkan. Selain itu seorang guru haruslah mempunyai akhlak, pemikiran dan tutur kata yang baik. Karena sejatinya dengan memilih jalan menjadi seorang pendidik berarti harus berupaya kepada diri sendiri untuk bisa dijadikan qudwa (teladan) bagi para muridnya. Seperti sifat  senantiasa menghadirkan niat Ikhlas sebagai kunci dasar pengamalan ilmu dan mengokohkan tujuan mengajarnya yang hanya diorientasikan keridhaan Allah. Sifat jujur sebagai mahkota yang memiliki cahaya terang benderang yang dimiliki seorang guru karena ini merupakan landasan kepercayaan murid terhadap gurunya. Sifat Konsisten antara ucapan dan perbuatan. Dan sifat Matinuul Khuluq(Akhlak yang kokoh) lainnya. Tidak lupa seorang guru haruslah tetap melakukan konsultasi dengan orang lain yang dianggap lebih faqih (paham) dari dirinya, agar sama-sama dapat menyebarkan manfaat, menjaga kebaikan dan mengoreksi terhadap prilaku yang dilakukan.

BAGIAN KEDUA

Pada pembahasan selanjutnya, seorang guru wajiblah mengetahui tugas dan kewajibannya sebagai pendidik. Jika saat ini banyak para siswa yang menyukai kekerasan, berpikiran negative melebihi batas usianya, serta melakukan berbagai macam tindakan asusila bahkan mengacu pada kriminalitas, maka tugas dan kewajiban gurulah yang harus memperbaiki keadaan pelajar pada saat ini dengan menanamkan akidah yang benar dan senantiasa berusaha memantapkan kualitas iman siswa pada saat proses belajar mengajar. Karena seorang guru dituntut untuk mendidik, tidak hanya menyampaikan materi pelajaran. Sikap-sikap yang dilakukan guru secara langsung juga dibahas pada bagian ini. Pembelajaran yang lembut dengan metode yang sudah dikuasai secara matang. Tidak menyebutkan nama secara langsung ketika memberi teguran yang merupakan etika dasar yang harus dilakukan seorang guru. Senantiasa memberikan nasihat baik arahan maupun peringatan. Memberikan penghargaan kepada murid atas usaha yang mereka lakukan, dan terakhir selalu memberi salam saat berjumpa dengan murid-muridnya. Merupakan contoh kecil yang harus diperhatikan dan tentu hal ini telah dicontohkan oleh rasulullah saw 14 abad silam.

BAGIAN KETIGA
         
Pada bagian terakhir buku ini, pembahasan lebih mengarah kepada aplikasi karena berkaitan dengan sistem dan metode yang digunakan saat mengajar. Metode yang dianjurkan dan telah terbukti efektif dalam pengaplikasiannya berupa:
1.      Metode Penjagaan kontak (dengan intensif secara berkala memperhatikan pendengan dan penglihatan antara guru dan siswa).
2.      Metode praktik (Peragaan) yang mempunyai dampak besar dalam ingatan murid.
3.      Metode dialog dan Pendekatan logika sebagai pengantar pemahaman ilmu agar lebih mudah dicerna.
4.      Metode lewat kisah yang mengajarkan pentingnya hikmah dan perkembangan imajinasi murid.
5.      Metode permisalah sebagai penyampaian yang tepat dan efektif dan hal ini sudah dianjurkan oleh Allah swt dalam surat Az-Zumar:27, Al-Ankabut: 43 dan masih banyak lagi.
6.      Metode dengan membangkitkan rasa penasaran.
7.      Metode menggunakan Isyarat (gerakan tangan dan kepala) yang menjadikan pembelajaran lebih efektif
8.      Menggunakan Gambar, memberikan kerang berpikir, sistematis dan jelas.
9.      Menerangkan masalah-masalah yang penting menggunakan metode penafsiran.
10.  Memberi ruang kesempatan kepada murid untuk mencari jawaban.
11.  Menanamkan pentingnya repeating (pengulangan) dan menyampaikan.
12.  Melontarkan pertanyaan ilmiah yang masih samar untuk menguji kemampuan otak siswa.
13.  Penggunaan motivasi untuk melakukan pertanyaan.
14.  Mempresentasikan pertanyaan dan menentukan jawaban yang sesuai dengan kondisinya.
15.  Memberikan penilaian untuk mengukur seberapa bagus hasil pemikirannya.

Serta salah satu yang terpenting berani mengucapkan ketidaktahuan terhadap apa yang tidak diketahuinya, karena ini merupakan bagian dari ilmu. Demikianlah ringkasan dari pembahasan buku “BEGINILAH SEHARUSNYA MENJADI GURU”, pada buku ini selalu dilengkapi sirah (sejarah) nabi terhadap peristiwa yang terkait dan hadist-hadistnya. Semoga bermanfaat. ;)

1 komentar: